Perajin Sapu Glagah Purbalingga Sulit Penuhi EkspsorSAPU
  • Perajin Sapu Glagah Purbalingga Sulit Penuhi Ekspsor

    Purbalingga – Perajin sapu glagah di Kecamatan Padamara dan Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, kesulitan memenuhi permintaan ekspor ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Korea Selatan, dan Thailand. Mereka terkendala minimnya sumber daya manusia dan teknologi tepat guna yang mampu meningkatkan efisiensi proses kerja.

    Kepala Bidang Industri pada Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Purbalingga Agus Purhadi Satyo, Jumat (11/3), mengatakan, permintaan sapu glagah jenis Rayung dan Lakop dari Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand mencapai 200.000 per bulan. Kerajinan sapu glagah merupakan salah satu produk unggulan Purbalingga selain knalpot, wig, dan bulu mata palsu. Industri kecil ini menyerap tenaga kerja sekitar 700 orang.
    Menurut Agus, konsumen Korea Selatan sangat menggemari produksi sapu glagah model Rayung karena terkesan etnik. Sapu Rayung berbahan hampir sebagian besar menggunakan glagah, termasuk gagang sapu yang berasal dari tangkai glagah yang diikat rapi.
    Sementara konsumen dari Malaysia dan Thailand lebih menyukai sapu glagah model Lakop, yang pada tangkai pegangannya menggunakan bambu atau kayu yang diikatkan dengan glagah menggunakan plastik.
    Bambang Triyono, salah satu perajin sapu glagah jenis Rayung mengatakan, permintaan ekspor dari Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand meminta pasokan sapu glagah jenis Rayung rata-rata 100.000 per bulan. “Namun, kapasitas kami saat ini masih sekitar 45.000 per bulan,” ujarnya.

    Sumber: http://kotaperwira.com/perajin-sapu-glagah-purbalingga-sulit-penuhi-ekspsor#ixzz1d4ZYXreG
    Dari kompas

0 komentar:

Posting Komentar